Kamis, 08 Desember 2011

Nilai, bukan nominal

Saya mau cerita, tentang seorang teman kuliah, yang akhirnya harus satu kantor dengan saya. Hanya beda department.


Seangkatan saya, itu total ada 16 karyawan baru. Semuanya berusia antara 22 sampai 25 tahun. Dari 16 orang itu, ada 1 karyawan yang dimusuhi oleh hampir semua karyawan baru. Setidaknya ada 13 orang karyawan baru yang tak suka, tak bicara, tak saling sapa dengannya. Kami sebut ia dengan nama Punai.


Orangnya sangat, sangat, sangat ngejengkelin. Kalo ketawa, pasti itu adalah sebuah tertawaan yang meremehkan dan menjatuhkan teman. Sebenarnya saya sudah melihat ini lama. Karena saya dengan Punai itu masih 1 angkatan di kampus.


Sebenarnya otaknya encer. Pinter sih nggak. Cuma dia pintar memanfaatkan teman. Tugas, ngopi. Kalo kerja kelompok, langsung ikut sama yang pinter. Abis kerjaan selesai, siap2 aja kamu bakalan nerima ejekan-ejekan, bahkan diremehkan oleh punai. Ngomongnya sih sambil becanda, tapi itu nusuk. Sumpah, itu dalem banget.


Itu kelakuannya saat kuliah. Permusuhan kami berawal dari 3 vs 1. Yakni aku, Bungsu, dan Angah melawan Punai. Kebetulan tempat kerja kami itu berjauhan dengan kota tempat kami tinggal. Sekitar 325km. Kalo mau naik motor, pasti pantat bakalan tipis, salah2 lecet. Jadi saya berinisitif untuknaik travel dan motor di paketin naik mobil pick up.


Kempretnya Punai tu gini, tu mobil sewaan harganya cuma 900rb. Tapi bilang ke kami 1,2jt. Kalo dibagi 4, 300rb an dong perorangnya. Kalo harganya cuma 900, ada sisa dong 300, masuk kantong siapa? Ya Punai lah. Jadi udah dia berangkat gratis karena di anterin, motor juga gratis. Dan cukup itulah harga pertemanan kami.


Lanjut nanti.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar: